31 Maret 2009

MENUJU KECEMERLANGAN

Paket Training Dahsyat !!!
Untuk Anda yang Ingin Menjadi HERBALIS dan PEBISNIS Sukses

KESADARAN masyarakat akan pentingnya kembali ke cara hidup alamiah yang sehat dari hari ke hari terus meningkat. Ini terlihat dari meningkatnya pula interes masyarakat pada info-info hidup sehat secara alamiah. Masyarakat perlahan mulai berpaling dari bahan kimia sintetis untuk makanan maupun obat-obatan. Trend ini juga membuat banyak kalangan kini melirik herbalis sebagai profesi baru yang menjanjikan.

Herbalis adalah orang yang memahami konsep-konsep pengobatan dengan herba (bahan alami, terutama tumbuhan, tetapi tak tertutup kemungkinan dari hewan). Selain memahami konsep kesehatan, seorang herbalis juga memiliki kemampuan mendeteksi penyakit seperti para dokter. Misalnya deteksi penyakit lewat denyut nadi, kondisi lidah, iris mata (iridology) hingga diagnosis lewat kondisi fisik telapak tangan. Dengan penguasaannya atas konsep dan kemampuan diagnosisnya, seorang herbalis akan mampu menerapi pasiennya dengan cara-cara alamiah dan ilmiah (Di Herba Penawar Al Wahida International, disempurnakan dengan cara ilahiah).

Perkembangan dunia kedokteran modern sebetulnya berawal dari konsep pengobatan alamiah yang dipelopori seorang ilmuwan kedokteran muslim, Ibnu Sina (orang barat menyebutnya Avicenna). Sayangnya, konsep pengobatan ilmiah, alamiah dan Ilahiah ini kemudian justru dikuasai dunia barat dengan mengeliminir unsur ilahiahnya.

Sekarang atau tidak sama sekali. Inilah saatnya umat Islam menghidupkan kembali konsep pengobatan yang alamiah, ilmiah dan Ilahiah itu.

Perkongsian Bijak Cemerlang (PBC) adalah langkah strategis ke arah itu.

PBC adalah paket training dahsyat yang akan mengantarkan anda sukses sebagai pebisnis yang herbalis dan herbalis yang pebisnis. PBC digelar Sabtu pagi sampai Ahad sore (2 hari 1 malam) di hotel berbintang di kota-kota di mana jaringan Herba Penawar Al Wahida International (HPA) berkembang di seluruh dunia.

Pelatihan terbuka bagi semua kalangan muslim. Bagi orang yang awam dunia kesehatan akan mendapat banyak info baru yang bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat. Bagi para praktisi medis seperti dokter, apoteker dan perawat akan mendapat wawasan baru dunia Kedokteran Timur yang berbeda dari dunia yang mereka geluti selama ini. Di samping materi konsep-konsep diagnosis dan terapi herba, peserta juga dibekali materi entrepeneurship, leadership dan motivation. Bersama Trainer & Herbalis Handal dari Herba Penawar Al Wahida International. Anda akan dilatih, dibimbing dan disupport untuk menjadi pebisnis yang herbalis dan herbalis yang pebisnis.

Investasi yang dibutuhkan untuk mengikuti PBC berkisar Rp 500.000 - 750.000 (berbeda-beda di tiap kota). Kebanyakan (terutama di Pulau Jawa) Rp. 500.000. Ini sudah termasuk biaya penginapan (2 hari 1 malam), makan-minum dan coffee break, Kit PBC lengkap dan sertifikat. reff:
www.pbchpa.wordpress.com

PROGRAM BISNIS CEPAT

PBC HPA

PBC

HPA

GEMPUR RADIX

PENGARAH JATI SETIA

PIC

TFT

THS

15 November 2008

MATERI INERNET MARKETING

BERAWAL DARI SINI SAYA DAPATKAN PENGETAHUAN TENTANG INTERNET MARKETING. DUNIA INTERNET YANG PENUH SERBA SERBI, TAK AYAL ORANG BINGUNG DIIKINNYA.

SUPAYA ANDA TIDAK BINGUNG DAPATKAN INFORMASI DAN SEMUA SELUK BELUK TENTANG DUNIA MAYA.

JANGAN SAMPAI ANDA MENJADI KORBAN BERIKUTNYA, DIMAKAN OLEH KEGANASAN DUNIA MAYA YANG PENUH DENGAN KEBOHONGAN, KEBERHASILAN, KEGAGALAN DAN SEBAGAINYA










30 Oktober 2008

LIDAH TAK BERTULANG


Allah swt, telah memberiakan kesempurnaan fisik, akal dan hati kepada kita semua
Kesempurnaan fisik diantaranya kita memiliki kesempurnaan seluruh anggota badan kita mulai dari rambut sampai kaki, semua itu adalah amanat Allah yang harus kita jaga.
Dan semua amanat nantinya akan dipertanggungjawabkan dan dipertanyakan di akhirat kelak.

Mensyukuri atas nikmat jawarih atau anggota badan tidak cukup dengan hanya mengucapkan Alhamdulillah saja, tetapi mensyukuri semua anggota badan kita dengan memanfaatkan semua jawarih kita untuk suatu pengabdian diri kepada Allah swt

Mengislamkan terlebih dahulu semua jawarih kita adalah suatu keharusan bagi kita semua, sehingga kita mampu mengontrol apa yang dilakukan, hati, pikiran, lisan, tangan, telinga, mata, kaki dsb
Hadirin siding jum’at rahimukumullahu

Salah satu anggota badan yang harus kita islamkan adalah lisan, mengapa lisan harus kita islamkan karena lisan merupakan salah satu anggota badan kita yang akan membawa sebuah keselamatan bagi setiap individu dari kita semua

“salamatul insani fii hifdhil lisan” keselamatan seseorang itu ada pada pemeliharaan lisannya

Banyak terjadi dalam lingkungan masyarakat perang mulut antara tetangga, adu mulut sesame saudara bahkan sesame orang tua, keluarlah kata-kata yang menyakitkan hati yang menjadi suatu penyebab permusuhan dan konflik antara mereka itu semua disebabkan karena mulut dan lidah yang tidak bertulang yang tak pernah diislamkan sehingga tidak bias terjaga dengan baik

Ada 3 penyebab orang tidak mampu mengendalikan lisannya:
Tidak sungguh-sungguh untuk melatih diri menjaga lisan
“mangkaan yuminu billah wal yaumil akhiri falyaqul khairan aou liyasmut”

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik atau lebih baik diam.

Karena control jiwa yang lemah
Lidah adalah alat bicara yang dikendalikan oleh hati. Lidah akan bicara baik apabila hati kita baik, dan lidah akan bicara jelek manakala hati kita rusak. Sedangkan jiwa yang kurang terkontrol dan tak mampu mengendalikan hati dan hawa nafsu , akan senantiasa mendorong lidah untuk bicara jelek dan kotor yang akan mengundang kebencian orang lain
“ala wa inna fiiljasadi mudghatun idaa sholuhat sholuhaljasadu kulluh . waa idaa fasaadat fasadaljasadu kulluh alla wahiya alqolbu”

Ketahuilah bahwa sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh jasad, jika segumpal daging itu rusak , maka akan rusak seluruh jasad. Ketahuilah segumpal daging itu adalah hati.

Penyebab gagalnya seseorang dalam memelihara lidah adalah factor keimanan dan ketakwaan
5 fase yang harus kita lalui untuk mendapat kesempurnaan hidup:
1. Fase keimanan
2. Fase Keislaman
3. Fase ihsan
4. Fase kesabaran
5. Fase keikhlasan

“yaa ayuhalladina amanuu ittaqullah waaquluu qaulan sadida”

Wahai orang-orang yang beriman , bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakana perkataan yang benar



12 Oktober 2008

usaha keluarga pendidikan kesehatan kegiatan jualan online kontak person

INGAT MATI JANGAN TAKUT HIDUP


Tak bosan-bosan rasanya membaca kisah ini...
AIRMATA RASULULLAH SAW... Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam", kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak d ike nang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. "Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah di tari k.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku" "peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii,ummatii, mmatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mu lia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
NB: Ingatkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mengingat maut dan mencintai Allah dan Rasulullah, seperti Allah dan Rasulullah mencintai kita. aa

10 Oktober 2008

MENUJU KESUCIAN DIRI DAN HATI

tanggal 09 oktober 2008
pagi itu jam 08 30 aku berangkat kembali mengantar sepupuku yang kerja di rumah sakit ummum, kebiasaanku ini dimulai semenjak dia tidak lagi berlangganan ojek, ya akhirnya aku juga yang kena getahnya mengantar setiap hari, kecuali hari sabtu dan minggu.
Anak-anaku sudah pada bangun semua tapi mereka belum saya kasih mandi, tapi kakanya sudah memang mandi sendiri ma’lum sudah kelas 4 sd.
Kamis pada jam ke 3 dan ke 4 aku mengajar TIK di smpn 1 awangpone , aku pun berangkat untuk menjalankan kewajibanku, tak lupa laptop kecilku dibawa di tas hitam bersama kabel data dll. Pokonya siap deeh untuk mengajar TIK, namun sebelum pergi anaku adzkia menangis , kumambil lalu ku bawa keliling-keliling dulu dijalan raya seehingga berhenti menangisnya begitu memang kebiasaan anaku kalau aku mau keluar dia selalu menangis karena ingin ikut denganku.

Di halaman sekolah tampak sepi tak ada lagi siswa siswi berkeliaran, karena mereka sudah memasuki kelasnya masing-masing. Lonceng jam ke 1, 2 dan ke 3 sudah berbunyi berarti giliranku masuk kelas untuk memberikan materi TIK AKSES INTERNET.
Seperti biasanya ku mulai pelajaran dengan menanyakan pelajaran yang lalu atau diselingi dengan cerita-cerita yang bias diambil manfaatnya, walaupun aku mengajar tik namun selalu ku selingi dengan pelajaran-pelajaran etika, akhlak dll, supaya ada sedikit nilai-nilai da’wahnya, walaupun aku bukan seorang ust.

Jam 12.30 bel berbunyi tanda jam pelajaranku sudah selesai , akupun bersiap-siap untuk pulang kerumah dan kemudian bertemu kembali dengan anak dan istriku tercinta.
(smpn 1 awp jam 12.30 hari kamis 2008)

10 Oktober 2008
Gejolak dalam hati ingin kembali seperti orang yang suci semakin menjadi. Rencana untuk menjadikan malam sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Illahi sudah terpatri dalam hati. Namun entahlah jadi atau tidak karena peperangan kini masih terjadi antara dua kekuatan dalam diri , antara malaikat rahaniah dan bisikan bisikan syetan yang bersekutu dengan nafsu.
Kini aku menunggu waktu-waktu untuk shalat tahajud berlalu didepan matakau. Aku ingin menguji kekuatan mana yang dominan dalam diri ini kebaikankah atau kejelekan, ruhiah atau syaitoniah.
Semua anak dan istriku sudah tertidur pulas, sedangkan aku masih duduk termenung sambil mengayuhkan jemari-jemariku di papan ketikan mengekpresikan diriku sekarang dengan kata-kata, menggambarkan diriku dengan ukiran-ukiran bahasa.
Apakah sekeras batukah hatiku sekarang?
Entahlah akupun tidak tahu yang terpenting aku merasa sekarang bukan aku yang dulu, seperti 24 tahun yang lalu.
Kayanya dan mungkin ini adalah kenyataan bahwa semakin bertambah usiaku semakin berkurang juga jatah hidupku, tetapi semakin menumpuk dosaku kepada-NYA.
Mengapa bias seperti ini diriku sekarang?
Apakah karena aku salah makan?
Haramkah makanan yang selalu aku makan setiap hari?. Padahal itu dari usahaku yang setiap hari aku harus bercucuran keringat, memeras tenaga hanya untuk sesuap nasi,
Halalkah yang aku minum setiap hari?
Padahal itu adalah yang membasahi setiap hari pada tubuhku, darahku dan semua anggaota badanku.,
Apakah halal makannan yang aku berikan buat anak-anaku tercinta?
Kini aku semakin ragu dengan usaha yang aku jalankan. Padahal mertuaku begitu semangat mengembangkan usahanya ini.
Semenjak aku bersama membangun bisnis ini, hatiku memang tidak pernah bersatu dengan pekerjaan yang aku lakukan. Tapi aku, anakku, istriku semuanya makan dari situ dari satu sumber yang satu itu.